Hari-hariku selalu terbayang tentangmu
Berharap kau juga begitu kepadaku
Namun tak pernah ku menduganya
Kau mengajakku terbang membangun istana di langit
Dengan menyimpan rasa ragu
ku menganggukkan kepala pertanda mau
Matamu terus menatap keraguanku
Tapi kau mencoba menenangkanku
Sambil kau menggenggam erat tanganku
Saat kau mulai kepakkan kedua sayap sucimu
Ku mencoba percaya dan menyandar di bahumu
Hatiku terasa tenang dan damai bersamamu
Kini ku tlah yakin bahwa kau memang mencintaiku
Kau juga pangeranku yang slalu menjagaku
Hingga tak seorang pun yang berani menyakitiku
Namun pada saat istana cinta hampir terbangun
Kau malah menyakitiku hatiku yang rapuh ini
Dimana pangeranku yang dahulu menjagaku?!?
Kenapa sekarang menjadi musuhku dan menyiksaku?!?
Hingga kau rela mempenjarakanku di tempat gelap
Dan menjatuhkan aku ke jurang yang terjal
Apakah kamu sadar akan janji-janjimu dulu?!?
Kini aku tlah menyerah untuk bersamamu
Tolong kembalikan aku seperti sedia kala
Puisi Karya
Nama: Adhif Ulfiah
Nama Pena: Vpie MahaDhifa
Lokasi: Surabaya - Jawa Timur
Web/Blog: Mahadhifa Twekzlibz
Index Labels
- Berita Jejak Puisi (8)
- Puisi Bahagia (8)
- Puisi Bebas (79)
- Puisi Cinta (84)
- Puisi Ilmu (3)
- Puisi Islami (33)
- Puisi Keluarga (9)
- Puisi Perjuangan (27)
- Puisi Persahabatan (11)
- Puisi Sedih (49)
. . baru nongol udah tampil. he..86x. tenkz . .
BalasHapusPuisi yang maknany dalem banget, tentang pengkhianatan seseorang terhadap kekasihnya, pengalaman kayaqnya neh :g:
BalasHapusmungkin hanya kesabaran
BalasHapusyang membuatku bertahan
bersama guliran waktu
hingga senyum itu datang kembali.
Hemmmmm bagus puisinya...
BalasHapussukses selalu sahabat :)
salam KKISP
untaian kata yang indah sebagai wakil dari luka yang lara....mantab sob...bikin lagi yang kaya gitu ya...salam sukses selamat berkreasi
BalasHapusKunjungan pagi sobat
BalasHapussangat amat lama sekali gak berkunjung kemari
maaf sobatt :(
puisinya bagus, tapi kasihan banget hampis diajak seneng- seneng lalu dihempaskan gitu aja
pasti rasanya sakiit banget
wah kisahnya menyedihkan gan, kasihan. sudah berharap padahal
BalasHapus