kubaca dari tanganmu
ikan-ikan itu tak lagi migrasi
tak lagi terperam
menjala lekuk
mencari dasar
dalam kilau laut ini
ke mata kita yang cuma curiga
menatap-natap pucat angkasa
seraya cemburu
dengan luka ujung tangan
di mana dataran mulai basah
dengan darah yang mengalir
tak pernah melahirkanmu
dengan mata yang rusuh
maka tanah adalah lukisan
kembang-kembang zaitun
berjuntaian
mereka berebut sisa bukitmu
dengan ranting kata-kata
membakar apa saja
yang tak pernah nyenyak
dalam kepergian bunga-bunga
kulihat tanah yang dinyalakan
orang-orang gagah
menjelma rimbunan api
tak sudah-sudah
inikah mimpi itu
matahari yang jadi purba?
dan engkau mulai menangis
untuk langit yang sama
sembari menyusun-nyusun doa
untuk kerangka tanah
Longos, Gapura, 07 September 2011
Karya
Nama: Khalili
Nama Pena: A'yat Khalili
Lokasi: Jawa Timur
Web/Blog: khalili-aura
Index Labels
- Berita Jejak Puisi (8)
- Puisi Bahagia (8)
- Puisi Bebas (79)
- Puisi Cinta (84)
- Puisi Ilmu (3)
- Puisi Islami (33)
- Puisi Keluarga (9)
- Puisi Perjuangan (27)
- Puisi Persahabatan (11)
- Puisi Sedih (49)
Terlalu dalam...
BalasHapusSampai aku tak bisa menangkapnya... :(
nice poem