cumbu rayu yang dihidangkan di meja makan semalam ,nufus
melebuni separuh tubuhku.
mencari dermaga untuk berlabuh
sebagaimana sore itu
saat kau bercerita tentang reruntuhan hujan di molka' matamu, dan
merenyuhkan darahku
saat nafas memburu angin
di tiang jendela dan dedaun merindu musim penghujan. yang
berlarian menunggu fateha rindu.
kita tahu, nufus
saat masa kanak menjadi pengikat hati
menjadi talufsia kakerrongan yang ku ulas dalam dzikir tahajudku semalam
nufus, tidurlah di bahuku
saat kau lelah menghitung bebintang di wajah langit,
pejamkan matamu
biarkan angin membelai bulu alismu
atau sekedar membiarkan
lalu masa kita menjadi cahaya
di setangkai buah dadak
hening di pintu november.
kau tutup menyerupai keagungan cinta
kau yang sedang menuang bir di gelas,
saat malam menayup sukma
menggelitik harihari tanpa memburami angan
aku selalu menitip doa kepada nelayan, yang
meluruh badai, main petak umpet dengan gelombang
agar,
di tabur serupa ikan di anjungan
berisi tentang doaku
semoga hikayat rindu di pundak kita
menyuluh jalan yang di bungkus ridhoNYA
nufus, mendekatlah kesisi
jauh sebelum pagi datang
aku ingin membuat puisi
di tubuhmu,
menyadak rindu
sehabis rubaiyat bibirmu
mentalu jantungku
. hingga biru
serang-jakarta-bekasi 2012
Puisi Karya
Nama: Kurliadi
Nama Pena: En Kurliadi Nf
Lokasi: Sumenep - Madura
Web/Blog: En Kurliadi Nf
Index Labels
- Berita Jejak Puisi (8)
- Puisi Bahagia (8)
- Puisi Bebas (79)
- Puisi Cinta (84)
- Puisi Ilmu (3)
- Puisi Islami (33)
- Puisi Keluarga (9)
- Puisi Perjuangan (27)
- Puisi Persahabatan (11)
- Puisi Sedih (49)
indah banget rangkaian katanya.
BalasHapusaku ingin membuat puisi di tubuhmu
...
thanks bung zen,mari menulis karya.biar kita tahu ap yang tidak kita tahu,biar kita belajar apa yang belum kita plajari,biar berpengalaman apa yang belum kita alami.
HapusRomantis banget kata-katanya, indah dan rupawan, penulisnya sangat pandai merangkai sebuah kata-kata inajinasi yang penuh makna
BalasHapus