Seutas Senja di Bibirmu

. . 3 komentar:
cumbu rayu yang dihidangkan di meja makan semalam ,nufus

melebuni separuh tubuhku.

mencari dermaga untuk berlabuh
sebagaimana sore itu
saat kau bercerita tentang reruntuhan hujan di molka' matamu, dan

merenyuhkan darahku
saat nafas memburu angin
di tiang jendela dan dedaun merindu musim penghujan. yang

berlarian menunggu fateha rindu.
kita tahu, nufus

saat masa kanak menjadi pengikat hati
menjadi talufsia kakerrongan yang ku ulas dalam dzikir tahajudku semalam

nufus, tidurlah di bahuku
saat kau lelah menghitung bebintang di wajah langit,

pejamkan matamu

biarkan angin membelai bulu alismu
atau sekedar membiarkan
lalu masa kita menjadi cahaya
di setangkai buah dadak

hening di pintu november.
kau tutup menyerupai keagungan cinta

kau yang sedang menuang bir di gelas,
saat malam menayup sukma
menggelitik harihari tanpa memburami angan
aku selalu menitip doa kepada nelayan, yang

meluruh badai, main petak umpet dengan gelombang
agar,

di tabur serupa ikan di anjungan

berisi tentang doaku
semoga hikayat rindu di pundak kita
menyuluh jalan yang di bungkus ridhoNYA

nufus, mendekatlah kesisi
jauh sebelum pagi datang
aku ingin membuat puisi

di tubuhmu,

menyadak rindu

sehabis rubaiyat bibirmu
mentalu jantungku

. hingga biru

serang-jakarta-bekasi 2012

Puisi Karya
Nama: Kurliadi
Nama Pena: En Kurliadi Nf
Lokasi: Sumenep - Madura
Web/Blog: En Kurliadi Nf

3 komentar:

  1. indah banget rangkaian katanya.

    aku ingin membuat puisi di tubuhmu
    ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks bung zen,mari menulis karya.biar kita tahu ap yang tidak kita tahu,biar kita belajar apa yang belum kita plajari,biar berpengalaman apa yang belum kita alami.

      Hapus
  2. Romantis banget kata-katanya, indah dan rupawan, penulisnya sangat pandai merangkai sebuah kata-kata inajinasi yang penuh makna

    BalasHapus

Puisi Terbaru