Sudah ku ungkapkan geloraku
Sudah ku bisikkan kataku
Aku menangis, kamu tertawa
Aku tertawa, kamu memaki
Aku lelah, kamu memojokkan
Haruskah ini cinta berakhir?
Bukan santunku terbungkam
Terkadang lelah
Bentakanmu... seolah tak tertandai cinta
Sangat lelah...
Tak dimengerti, malah belajar mengerti
Tak terpenuhi, malah berusaha memenuhi
Perbedaan itu indah jika sejalan
Aku sangat membutuhkanmu
Ragaku rapuh
Tak sekuat dulu
Tak sekokoh kala
Mengertimu adalah tangis
Aku butuh kamu, sangat membutuhkanmu
Butanya hatiku untuk lelaki lain
Harusnya aku bisa menjadi seperti lain
Belajar membuka hati, dan tak akan pernah terluka
Tapi hatiku memilihmu
Dikuasai olehmu
Dan dipertahankan oleh persaaanmu
Tak adakah di pikiran tertulis namaku?
Aku berusaha bertahan dengan tangis, dan dengan anganku
Lebih baik mengalah dari pada emosi ini terpancing
Kuredam egoisku, kamu keluarkan sombongmu
Takut akan kehilanganmu, malah rela melepasku
Kita tak sejalan, tapi aku berusaha menyambungkanmu
Mencintaimu adalah inginku
Tapi resikonya adalah akan ada setiap hari tangis untukku, darimu
“AKU SANGAT MENCINTAIMU”
#Atas permintaan dari sang penulis, nama penulis puisi ini tidak dipublikasikan#
Index Labels
- Berita Jejak Puisi (8)
- Puisi Bahagia (8)
- Puisi Bebas (79)
- Puisi Cinta (84)
- Puisi Ilmu (3)
- Puisi Islami (33)
- Puisi Keluarga (9)
- Puisi Perjuangan (27)
- Puisi Persahabatan (11)
- Puisi Sedih (49)
:a:
BalasHapus*hidden name*
..........