: Indonesiaku
barisan lelaki
turun dari truk-truk berisi
segala perlengkap nasi
malam kian larut
semangat mereka tak surut
petani tak pernah takut
malam yang maut
aku berjalan
di antara barisan
yang berpeluh
luluh di tubuh
o, baginda tuan dan puan
ini seperti di zaman perang
susah sungguh mencari penghidupan
tapi diam jelas sebuah kezaliman
ke atas badan
dan, meski undang-undang
agraria begitu rompang
para petani tak akan henti
untuk menghidupi
hari-hari yang sebentar lagi bersinar
umpama batu
mereka begitu teguh
tak seperti embun
yang diam-diam
terbang
dan hilang
Maret 2012
Puisi Karya
Nama: Usup Supriyadi
Lokasi: Bogor - Jawa Barat
Web/Blog: Usup Supriyadi
Index Labels
- Berita Jejak Puisi (8)
- Puisi Bahagia (8)
- Puisi Bebas (79)
- Puisi Cinta (84)
- Puisi Ilmu (3)
- Puisi Islami (33)
- Puisi Keluarga (9)
- Puisi Perjuangan (27)
- Puisi Persahabatan (11)
- Puisi Sedih (49)
Keren. Saya suka. Salam kenal, Bung US.
BalasHapus--Andi Kata--
@Andi Kata
BalasHapusSalam kenal juga. Terimakasih, ya.
Bagus sekali...
BalasHapusCerita tentang petani ya kak?
Perjuangan yang sangat gigih, bukan untuk dirinya saja tapi untuk semua...
@Fikri
BalasHapusdi jalan tersebut yang ada di kotaku, memang kalau malam suka banyak penjual sayur-mayur, rata-rata mereka memang petaninya langsung.
terimakasih, salam
wah nama jalan bisa di jadikan puisi ya. keren
BalasHapus@Peduli AlamKu
BalasHapusapa pun, pada asalnya bisa saja.
Kreatif banget akang pujangga...
BalasHapuswuuuhh :l: ..
BalasHapuscadas sob puisinya..