Larik Lirih Negeri Si Tuan Pandir

. . 2 komentar:
Kereta Senja
Hantarkan aku pada kerajaan malam
Kepada sunyi
Terhadap hening
Di atas peraduan

Ketenangan itu sudah saatnya menghampiri
Melepas lelah dalam suara penghuni malam
Lelap dalam dengkur yang teratur
Pejamkan mata selepas puas hadapi hari tadi
Heningkan telinga dari sekian suara dan bunyi

Serangkaian mimpi biasa menemani
Membawa harap
Mengukir hayal
Kenangan demi kenangan masa silam

Tapi…
Tidak kali ini
Kupejamkan mata masih saja terlihat
Kututup telinga selalu saja terdengar
Suara itu
Teriakan itu
Dan gambaran-gambaran yang menghantui

Tentang janji palsu
Terhadap caci maki
Pada wakil yang tak aspiratif
Pemimpin yang tak lagi bisa mengayomi

Kupalingkan wajah dia masih terbayang
Coba kulupakan dia masih jejali benak
Hilang sudah semua waktuku beristirahat
Lupa sudah dengan ketentraman yang dulu kumilki

Di negeri ini begitu banyak ketidakadilan
Membawaku pada cemas dalam keseharian
Pidato bak prakata omong kosong
Mengumbar ludah dalam makhkota kebohongan

Sekalinya tertidur
Kuimpikan buruk
Merusak pagi kala terbangun
Mencoret siang yang akan kuhadapi

Sejenak sebelum aku tertidur
Aku berharap
Berdoa
Dengan kesungguhan
Semoga tadi siang hanyalah mimpi belaka
Amiiin...

Puisi karya
Nama: Syaroni
Nama Pena: R-82
Lokasi/Wilayah: Jawa Barat
Web/Blog: R-82

2 komentar:

  1. Menyedihkan memang, ya... itulah kenyataan bahwa negara seperti ini... tapi kita harus tetap mendoakan kebaikan kepada para wakil, pemerintah, negara ini. Agar kelak menjadi baik, atau ada pengganti yang baik. Semoga

    nice poem

    BalasHapus
  2. terima ksih sudah di apload ya. teyap semngat dan jagha solidaritas diantara kita. semoga puisinya bisa bermanfaat

    BalasHapus

Puisi Terbaru